Semua orang percaya bahwa hidup hanya sekali. Karena itulah tidak peduli
bagaimana alurnya, kamu harus tetap menikmatinya. Termasuk ketika kesulitan,
kamu harus tetap memperjuangkannya. Tapi.. benarkah hanya sekali?
Karena aku mulai mengingat semuanya.
Bagaimana rasanya bersenang-senang tidak bisa sebebas
sekarang. Bagaimana suasana malam hari seperti undian mati. Bagaimana satu
persatu orang yang kita kenal pergi ‘berjuang’ tapi tidak pernah kembali.
Aku
mulai ingat semuanya.
Hanya sedikit dari kami yang benar-benar tumbuh bersama
sampai hari terakhirku. Orang-orang berkulit pucat itu memaksa sebagian dari kami
harus pergi lebih awal. Tapi persepsi mereka soal kematian salah, bahwa setelah
kematianpun kami tetap hidup. Dengan keadaan dan masalah yang berbeda. Ternyata
konflik belum berakhir sekalipun kejadian itu terjadi berpuluh-puluh tahun yang
lalu. Kebebasan yang selalu kita harapkan itu nyatanya tidak benar-benar ada.
Tapi setidaknya sekarang kita tidak harus bersembunyi ketika
langit mulai gelap. Tidak ada lagi orang-orang berkulit pucat yang tiba-tiba
masuk ke rumah sambil menodongkan senapannya seperti dulu. Karena sekarang kehidupan
dimulai saat langit tidak lagi berpencahaya matahari. Orang-orang akan duduk bersama
dengan wajah berseri, menyantap makanan lezat, membicarakan banyak hal dan
optimis akan hari esok yang lebih baik. Saking putus asanya, semua itu terasa seperti hal mewah yang tidak mungkin terjadi di masa lalu.
Maka..
Aku disini, temukan aku. Dan akan kuceritakan sedikit lagi kenanganku.